Jembatan Prapatan-Kwitang pada 1920-an

Sabtu, 30 Januari 2010



Jembatan Prapatan-Kwitang pada 1920-an


Foto yang perkiraan tahun 1920-an adalah jembatan Prapatan-Kwitang, Jakarta Pusat. Jembatan yang masih tampak sederhana itu menghubungkan Pasar Tanah Abang-Pasar Senen. Di sebelah kiri yang dipenuhi pepohonan rimbun, sekarang ini berdiri Hotel Arya Duta, yang sebelumnya adalah rumah besar milik Dr Latif, ayah Herawati Diah, yang juga mertua BM Diah. Di sebelah kanan, sekarng terletak Markas Korps Marinir Angkatan Laut. Di seberang jalan raya, terletak Toko Buku Gunung Agung.

Kala itu, di jalan-jalan, rumah dan hotel masih menggunakan lampu gas seperti yang terlihat di atas jembatan. Sungai Ciliwung masih jernih dan lebar serta berperan penting bagi masyarakat untuk mandi, mencuci, dan buang hajat. Sekarang, Ciliwung kehilangan pamornya dan menjadi selokan besar. Dahulu, ketika kali masih dalam dan lebar, di sekitar Kwitang dan Prapatan, tiap tahun diselenggarakan pesta pehcun untuk memperingati 100 hari tahun baru Cina (Imlek). Pehcun merupakan karnaval perahu yang diramaikan musik dan tanjidor di atas perahu yang hilir mudik di Ciliwung. 

Di jembatan inilah, kira-kira Nyai Dasima, bekas istri piaraan seorang Inggris, dibunuh oleh jagoan Kwitang, Bang Puase. Mayatnya kemudian dibuang ke Ciliwung dari atas jembatan. Nyai Dasima dibunuh ketika hendak kondangan di Rawabelong, Palmerah, Jakarta Barat.

Gadis bahenol dari Kuripan, Ciseeng, Parung, Bogor, ini terbunuh saat naik sado bersama suaminya, Samiun. Samiun adalah tukang sado yang berhasil merebut sang nyai dari suaminya di Pejambon, yang terletak di bagian belakang gedung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Kwitang, konon berasal dari nama seorang Cina, Kwee Tiang Kam, yaitu penjual obat tradisional yang masyhur. Saking terkenalnya, kediaman penjual obat ini disebut Kwitang. Kwitang makin dikenal di Jakarta dan mancanegara ketika almarhum Habib Ali Alhabsyi membuka majelis taklim di tempat ini pada 1920-an. Tiap Ahad pagi, majelis taklim ini dihadiri ribuan jamaah yang datang dari berbagai tempat di Jabodetabek.

Sumber : Alwi Shahab, wartawan Republika

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Situs Betawi